Jahe menjadi komoditas perkebunan yang banyak dihasilkan di Desa Giritengah. Tanaman jahe sendiri termasuk dalam tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat membantu meredakan rasa mual, mengurangi peradangan, meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan gula darah, dan masih banyak lagi. Namun, jahe tidak dapat dikonsumsi secara langsung, perlu adanya proses pengolahan sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Tim PKKP Desa Giritengah melakukan pelatihan pengolahan jahe menjadi minuman herbal instan bersama ibu-ibu KWT Kamal Indah yang terletak di Dusun Kamal, Desa Giritengah. Jenis minuman herbal yang diajarkan adalah bir pletok yang merupakan minuman khas Betawi. Fokus utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan skill ibu-ibu KWT dalam mengolah jahe menjadi produk olahan yang beranekaragam.
Proses pembuatan bir pletok dimulai dengan menyiapkan bahan yang dibutuhkan, meliputi jahe, gula pasir, kayu secang, sereh, kapulaga, dan beberapa bahan herbal lainnya. Setelah semua bahan-bahan tersedia, jahe dihaluskan untuk memperoleh sarinya. Setelah itu, sari jahe dimasak dengan bahan-bahan lain kurang lebih 45 menit pada api kecil hingga mengental. Kemudian, diaduk hinggal mengkristal dan dihasilkan bir pletok instan. Hasil dari proses pengolahan ini kemudian dikemas menggunakan standing pouch hinggal produk siap diedarkan di pasaran.
Bir pletok memiliki keunggulkan diantaranya menggunakan 100�han herbal aman untuk dikonsumsi hampir semua kalangan, dari anak-anak hingga lansia. Selain itu, produk ini memiliki daya simpan yang relatif lama serta mudah dibawa kemana saja. Hal ini tentu saja memudahkan konsumen dalam menikmati bir pletok, cukup diseduh dengan air panas, minuman ini siap dinikmati.
Penulis : Budi Santoso & Feriana Diah (Tim PKKP Desa Giritengah)